JAM TANGAN ACEH BARAT
Jam tangan di semua dunia sekarang disaksikan sebagai aksesoris fesyen dan ini telah merangsang pertumbuhan segmen ini. Industri arloji mayoritas terkonsentrasi di Asia, Eropa, dan AS. Swiss ialah produsen jam tangan terbesar dalam urusan nilai, tetapi satu lokasi di Jerman menjadi terkenal sebab kemampuannya menciptakan arloji.
Terletak di kedalaman Jerman ialah kota kecil Glashütte dengan populasi selama 5.000 orang. Selama lebih dari 165 tahun, Glashütte sudah terkenal sebab keterampilan dan keahliannya dalam industri penciptaan arloji.
Selama nyaris empat abad kota Glashütte dikenal sebab penambangan peraknya, namun semuanya berubah pada tahun 1845 saat Ferdinand Adolph Lange menegakkan firma jam tangan kesatu. Ferdinand Lange sendiri membuat merek arloji Glashüttes kesatu dan bergabung dengan cikal bakal Adolph Schneider, Moritz Grossmann dan Julius Assmann, yang bersama-sama membuat industri penciptaan arloji yang menanam kota kecil ini di peta.
Perdagangan arloji di Glashütte memiliki akibat besar pada ekonomi dan saat industri penciptaan arloji berkembang, begitu pula kebutuhan bakal pengrajin yang terampil. Maka, pada tanggal 1 Mei 1878 Moritz Grossmann membuka 'Sekolah penciptaan jam Jerman Glashütte' dan sekolah dengan cepat menemukan reputasi melewati lulusan dan guru yang luar biasa.
Bertahan dari dua Perang Dunia, hari ini kota kecil Glashütte menawarkan 13 perusahaan arloji yang mengesankan tergolong generasi baru dari brand yang lebih kecil laksana Nomos Glashütte. Didirikan pada tahun 1991, Nomos menawarkan desain yang lebih minimalis dan perusahaan ini familiar untuk memproduksi sampai 95% dari gerakan mekanis mereka di lokasi tinggal dan didominasi oleh tangan.
Merek mapan lainnya, Mühle Glashütte, yang secara tradisional dikenal untuk penciptaan instrumen guna industri penciptaan jam lokal, serta jam mobil dan takometer menciptakan pengenalannya pada penciptaan arloji pada tahun 1994 dengan penciptaan arloji yang paling kuat dan bisa dibaca.
Pada Mei 2011, Tutima Glashütte pulang ke wilayah itu sesudah 66 tahun, sesudah relokasi mereka ke Ganderkesee. Tutima, yang adalahbahasa Latin guna 'aman dan terlindungi', berasal dari Glashütte pada tahun 1926, menghasilkan garis jam tangan berbobot | berbobot | berkualitas tinggi. Perusahaan milik family ini kembali ke Glashütte pada tahun 2011 dengan motivasi dan desakan yang sama dengan yang mereka familiar secara internasional.
Labels
Blog Archive
-
▼
2019
-
▼
November
- Jam Tangan Kalimantan Timur
- Jam Tangan Balikpapan
- Jam Tangan Kalimantan Selatan
- Jam Tangan Papua
- Jam Tangan Balangan
- Jam Tangan Badung
- Jam Tangan Asmat
- Jam Tangan Asahan
- Jam Tangan Kota Ambon
- Jam Tangan Alor
- Jam Tangan Aceh Utara
- Jam Tangan Aceh Timur
- Jam Tangan Aceh Tenggara
- Jam Tangan Aceh Tengah
- Jam Tangan Aceh Tamiang
- Jam Tangan Aceh Singkil
- Jam Tangan Aceh Selatan
- Jam Tangan Aceh Jaya
- Jam tangan Aceh Besar
- Jam Tangan Aceh Barat Daya
- Jam tangan Aceh Barat
- Jam tangan serang
- Jam Tangan bekasi
- Jam tangan banten
- Jam tangan Madura
- Jam tangan Solo
- Jam tangan bandung
- Jam tangan tegineneng
- Jam tangan malang
- jam tangan surabaya
- jam tangan bali
- Jam tangan Palembang
- Jam Tangan Lampung
-
▼
November
Posting Komentar